Awan-awan #15 Pantai Bulan

"namaku ranu", sapanya memecah keheningan diatas motor ku.
"namaku ande, ande raja", balasku berharap dia mempertanyakan sesuatu, tapi ternyata tidak.

kami hanya berdiam sepanjang jalan

"ehm mba ranu, ini mau kemana?" tanyaku yang resah
"cari ojek saja mas" jawabnya simple

malam - malam gini mana ada ojek didaerah sini

"mba, sepertinya didaerah sini sudah tidak ada ojek lagi, ini sudah malam, mungkin saya antarkan pulang saja ?"

dia terdiam beberapa saat, mungkin sekitar semenit sementara aku resah

"sebelumnya mas mau kemana tadi ?"

pertanyaan yang paling kutakutkan akhirnya muncul, aku tidak ingin acara santaiku kepantai diganggu oleh wanita yang sedang patah hati

"eh..ehm tadi saya mau kepantai mba", jawabku
"saya boleh ikut saja mas?"
"yakin mba nggak saya antar pulang saja?"
"nggak mas , saya nggak mau merubah acara mas"

hey wanita!!

dan kami akhirnya menuju pantai. pantai kesukaanku untuk menyendiri, aku tau nama pantai ini, tetapi aku hanya biasa menyebutnya dengan nama "Pantai Bulan".

kami sampai beberapa saat kemudian, aku turun dari motorku dengan canggung, ranu pun ikut turun lalu diam saja, dia melihat sekitar. pantai ini bukanlah pantai biasa, tidak berpasir tapi berumput, dan ada satu spot yang sudah disemen dan dipagar, pantai ini merupakan surganya pemancing. Suasana malam itu lumayan ramai, banyak pemancing yang lagi duduk menunggu kailnya dimakan ikan, ada penjual bakso, dan tentu saja pemudi pemuda pacaran.

Aku diam saja, tidak tau harus berbicara apa kepada ranu.

"silahkan mas, kalau mau pergi.., saya tunggu dimotor" ranu berkata membaca kegelisahanku
"eh ..ehm kamu jangan disini sendiri mba, ikut saya saja kesana"sambil menunjuk ke suatu tempat
"saya tidak enak menggangu mas dengan teman- teman mas"
"saya sendirian kok mba"

apasih maunya ini orang, kalau disini sendirian terus diculik orang kan saya merasa bersalah

"ehm ok mas..", akhirnya dia mengiyakan seperti bisa membaca keresahanku.

kami menuju sebuah tempat seperti lapangan yang dipagari, spot terbagus menurutku untuk sendiri. Aku menaiki pagar dan menyalakan rokokku, sementara ranu hanya diam memegang pagar tersebut menatap bulan purnama yang indah didepannya.

"aku menyebut pantai ini, pantai bulan, aku kurang suka sama nama aslinya" kataku sok asik sedangkan ranu tetap diam.

njir dikacangin

aku yang sudah terlanjur kesal, mengambl headset ku , memainkan lagu yang pas dengan suasana ini, mengabaikannya dengan menatap langit.


I'm lying on the moon

My dear, I'll be there soon
It's a quiet starry place
Time's we're swallowed up
In space we're here a million miles away

There's things I wish I knew
There's no thing I keep from you
It's a dark and shiny place
But with you my dear
I'm safe and we're a million miles away

We're lying on the moon
It's a perfect afternoon
Your shadow follows me all day
Making sure that I'm okay and 
We're a million miles away

lagu karen o ,the moon song pas banget dengan suasana ini. aku melihat kearah ran..dan dia tidak ada disana. aku kaget takut dia ternyata diculik pemancing. aku mengedarkan mataku di seluruh penjuru tempat itu..ternyata dia pindah posisi beberapa meter dibelakangku..di tempat yang lebih sepi. aku mendatanginya.

"mba jangan tiba - tiba ilang, aku kan tak...." marahku terhenti, ternyata dia menangis..
aku diam tidak bisa berbuat apa-apa, seharusnya seorang pria menenangkan cewe yang sedang menangis..tapi aku siapanya dia, hanya orang yang baru berkenalan kurang dari sejam..bahkan aku tidak tau nama lengkapnya.

aku mencoba mendekat, mendatangi nya,,,setidaknya aku ingin membawanya pulang.
"mba kenapa disi.."ucapku pelan...terhenti..tiba tiba saja dia menghadap kearahku dan menjatuhkan dirinya.memelukku.




#pantaibulan







Tidak ada komentar:

Posting Komentar